Rabu, 07 Maret 2012

5 Hal yang Membuat Kamu Lama Menjomblo


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilILD_ZWoDrJ2gZYeiqIgvvKOYlCyrCu9PhgckKNHX1-dYKGFV3QAMsmzg38bGxYhVtuWdf9n6PehMPTYA6KSJQHIQmziuF6kTL2a2xndRJiGaFZSp67P8I2yv5nhEGdYN1fXm3VPnf7sD/s1600/Jenis-Jenis+Jomblo+%2526+Ciri-Cirinya%252C+Kamu+Termasuk+yang+Mana.gif
Memang tidak mudah untuk menemukan tambatan hati yang sesuai. Dalam pencarian Mr. Right, tidak jarang Anda mengeluh. Keluhan yang seringkali terlontar, mengapa sulit sekali mendapatkan kekasih?

Mungkin Anda harus lebih jauh berinteropeksi pada diri sendiri. Berikut ini dipaparkan beberapa hal yang membuat Anda tetap menjomblo.

Kurang percaya diri
Kepercayaan diri sangat penting. Bagaimana Anda bisa diterima orang lain, jika Anda tidak nyaman dengan diri sendiri. Dilansir dari Top Dating Sites, sebelum Anda berusaha keras untuk mendapatkan kekasih, cobalah bahagia terlebih dahulu dengan diri Anda dan tingkatkan kepercayaan diri.

Pemalu
Jika Anda sangat pemalu, maka Anda sulit untuk memulai dan menjaga hubungan dengan pria. Terlalu pemalu, secara sadar atau tidak, membuat Anda menjauh dari orang yang Anda sukai atau pria yang menyukai Anda. Jadi cobalah untuk lebih percaya diri dengan mengeluarkan kecantikan luar dan dalam.

Masih mengingat mantan
Bagaimana Anda bisa memulai hubungan baru, jika Anda masih mengingat-ngingat masa lalu. Seperti dikutip Shine.Yahoo, mengenang kenangan indah memang baik, namun jika kenangan tersebut adalah kenangan bersama mantan kekasih, maka Anda akan terlarut dalam kesedihan dan terjebak di masa lalu.

Takut memiliki hubungan yang buruk
Sempat dikecawakan dengan hubungan yang lalu, membuat Anda menjadi takut memulai kembali hubungan. Hal ini wajar saja, tetapi jika Anda menjadi phobia dan menganggap semua pria sama dengan mantan kekasih Anda, maka Anda akan membatasi diri. Seperti dikutip iVillage, walaupun Anda masih trauma dengan hubungan yang lalu, tetap berikan kesempatan bagi orang lain masuk dalam kehidupan Anda, tapi berikan waktu bagi diri Anda, untuk mengenal si dia lebih dalam.

Depresi ingin memiliki pacar
Banyak juga wanita yang ingin memiliki kekasih, hingga sering tampak berlebihan. Berlebihan mengejar pria, berlebihan memberikan perhatian dan berlebihan dalam penampilan. Semua hal itu mungkin Anda lakukan untuk mendapatkan perhatiannya. Namun, sikap yang berlebihan pada awal perkenalan, malah membuat pria menjauh. Percayalah, pria akan lebih suka dengan wanita yang sedikit jual mahal.

source : http://terselubung.blogspot.com/2012/03/5-hal-yang-membuat-kamu-lama-menjomblo.html

Kaya dalam Kemurahan

Ayat bacaan: 2 Korintus 8:2
=======================
"Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan."

kaya dalam kemurahanSeberapa besar keinginan kita untuk memberi? Ada banyak orang yang merasa belum sanggup untuk itu karena merasa diri mereka belum cukup kaya untuk bisa melakukannya. "Nantilah kalau sudah kaya.." kata mereka dengan ringan. Sementara manusia cenderung untuk terus merasa tidak pernah cukup. Cukup apa dulu? Cukup untuk makan? berlibur ke luar negeri? Beli rumah? mobil? gadget-gadget terbaru? berfoya-foya? Kata cukup sangatlah relatif dan bisa ditarik hingga selebar mungkin, sehingga kalau ini yang menjadi pola pikir kita, bisa-bisa kita tidak akan pernah mau memberi. Ada banyak orang yang ingin yang terbaik bagi dirinya sendiri tetapi berhitung dengan sangat kikir ketika itu berhubungan dengan orang lain. Lihatlah reaksi istri teman saya terhadap seorang buruh tua seperti yang sudah saya tulis dalam renungan kemarin. Upah perhari sekitar 60.000 rupiah, ia bekerja mulai jam 11 pagi, dan siangnya sempat hujan selama dua jam, artinya ia cuma layak mendapat sekitar 40.000, begitu perhitungan istri teman saya itu. Ia tidak mempertimbangkan bahwa bapak tua itu harus bekerja mengangkat batu-batu besar di tengah terik panas dan hujan. Terlebih ia tidak berpikir berdasarkan kasih, sesuatu yang sesungguhnya menjadi kewajiban bagi setiap anak Tuhan di muka bumi ini. Rajin berdoa, rajin membuka Alkitab ternyata tidak serta merta menjamin orang untuk melakukan tindakan nyata dalam hidup mereka berdasarkan kasih. Mereka lupa bahwa Tuhan tidak melihat apa yang dilihat manusia melainkan melihat hati. Bagaimana hati mereka bisa mendapat pembenaran dari Tuhan dan berharap doa-doa mereka didengar Tuhan apabila mereka hidup begitu kikir tanpa pernah memperhatikan sesamanya? Ketika Yesus berkata: "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 5:40), dan kita menolak melakukan apapun untuk mereka, pantaskah kita berharap untuk terus diberkati Tuhan? Dan pertanyaan berikutnya, apakah kita harus kaya raya terlebih dahulu untuk bisa mulai membantu sesama kita?

Seringkali pemberian yang diberikan orang hanya didasarkan pada untung-rugi semata. Kita royal ketika memberi kepada orang-orang yang dekat dan berjasa pada kita, ketika kita bersenang-senang, atau jika itu menguntungkan bagi kita, namun sulit memberi ketika hal itu tidak berkaitan secara langsung pada kesenangan kita. Apalagi jika sedang merasa kekurangan. Bukan benar-benar kekurangan, tapi perasaan kita saja yang mengatakan bahwa kita masih belum cukup untuk bisa dikatakan cukup. Atau mungkin mudah memberi ketika kita sedang berlebih, namun sulit ketika kita sedang dalam kekurangan. Ada banyak orang yang berkata, "jangankan memberi, untuk diri sendiri saja belum cukup." Padahal seperti yang saya sebut tadi, ukuran cukup dan tidak ini sangatlah bias dan sangat subjektif sifatnya. Kita seringkali lupa bahwa di saat kita merasa tidak cukup, ada banyak yang justru untuk makan satu kali sehari saja sulitnya bukan main. Bayangkan seorang bapak tua yang masih harus bekerja di usia senjanya untuk membiayai rumah tangganya dan anak-anak dan menantunya yang menumpang hidup kepadanya. Bagaimana kita bisa tega berhitung secara sempit bagi orang yang membutuhkan seperti bapak ini?

Kita bisa belajar dari bagaimana pertumbuhan kasih karunia yang terjadi pada jemaat di Makedonia yang bisa kita ketahui lewat kesaksian Paulus. Mungkin ada banyak orang yang beranggapan seperti di atas, hanya memberi ketika mereka sedang berkelimpahan. Ketika jemaat Makedonia memberi begitu banyak pun, mungkin mudah bagi kita untuk beranggapan bahwa mereka adalah jemaat yang kaya raya. Tapi lihatlah faktanya. Paulus menjelaskan sebaliknya. Paulus berkata seperti ini: "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan." (2 Korintus 8:2). Ini keteladanan luar biasa yang seharusnya menjewer keras telinga orang-orang yang terus merasa tidak cukup/tidak puas dan terus menghitung untung dan rugi dalam memberi. Kemurahan hati yang mereka miliki jelas bukan berasal dari atau didasarkan atas harta kekayaan mereka, namun justru berasal dari sukacita yang mereka miliki, meski secara realita mereka tengah berada dalam kemiskinan dan penderitaan! Apa yang membuat mereka mampu memberi dengan sukacita? Itu tidak lain karena mereka sadar betul atas kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan. Mereka boleh saja miskin harta, tetapi mereka kaya dalam kemurahan. Hati mereka tetap penuh dengan rasa syukur yang meluap tanpa memandang situasi nyata yang tengah mereka hadapi. Mereka tahu bahwa Tuhan ada beserta mereka dan menjanjikan mereka keselamatan, dan untuk itu tidak ada yang perlu mereka kuatirkan sama sekali. Mereka akan memberi, mereka akan terus memberi, dan mereka tahu pasti bahwa Tuhan akan memelihara hidup mereka sehingga tidak akan berkekurangan meski mereka sendiri sedang dalam kemiskinan.

Miskin dan kaya itu relatif, tergantung bagaimana kita mensyukuri apa yang ada pada hidup kita hari ini. Kita bisa saja lebih miskin dari tetangga kita atau orang lain, namun itu bukan berarti kita harus miskin iman pula untuk percaya kepada penyertaan Tuhan. Dan itu bukan berarti bahwa kita tidak akan pernah bisa memberi. Kembali kepada jemaat Makedonia, Paulus mengatakan "Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. ereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami."(ay 3-5). Adalah sangat inspiratif ketika kita melihat hal seperti ini datang justru bukan dari orang-orang yang hartanya berlebihan, tapi justru datang dari orang yang miskin secara materi.

Firman Tuhan berkata "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Perasaan lebih bahagia ketika memberi ketimbang menerima ini hanya akan muncul jika kita memiliki iman yang teguh, iman yang sungguh percaya bahwa Tuhan sanggup mencukupkan kita akan segala sesuatu, dan hanya bisa ada jika kita memiliki dan merasakan kasih Kristus dalam hidup kita. Tanpa itu, kita hanya akan terus merasa kekurangan, terus menimbun harta tanpa ada rasa cukup, dan cepat atau lambat kita akan menghamba kepada uang tanpa pernah merasa puas. Tidak akan ada lagi sukacita, meski harta berlimpah. Orang mungkin berpikir bahwa hidup akan begitu mudah ketika segalanya berlimpah, padahal mereka lupa bahwa disamping kekayaan harta, kita perlu pula kuasa untuk menikmatinya, dan itu pun juga karunia Tuhan. "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." (Pengkotbah 5:19). Tanpa itu, niscaya segala yang kita kumpulkan tidak akan pernah bisa membahagiakan kita. Melimpah harta belum tentu membuat kita bisa merasa puas, dan Alkitab justru berkata kebahagiaan itu justru akan muncul ketika kita dengan tulus mau memberi. Karena itu, mengapa kita harus takut dan berpelit-pelit untuk memberkati orang lain yang lebih sulit hidupnya daripada kita? Tuhan Yesus sendiri mengajarkan demikian: "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Dalam kisah tentang ibu janda miskin yang memberi dalam kemiskinannya yang tertulis pada Lukas 21:1-4 kita melihat hal yang sama juga. Ia memang memberi hanya dua peser. Namun dibanding orang-orang kaya yang memberi banyak ke dalam kotak persembahan, Yesus mengatakan bahwa si ibu janda yang miskin ternyata dianggap memberi lebih banyak dari semua yang kaya itu. Alasannya, "Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (ay 4). Kembali kita melihat bahwa meski ibu janda ini miskin harta, namun ia kaya dalam kemurahan.

Tidak ada tempat bagi egoisme dan ketidakpedulian atau ketidakpekaan dalam prinsip Kerajaan Allah. Iman belumlah sempurna jika kita belum tergerak untuk membantu atau memberi kepada sesama kita. Meski kita berdoa siang malam tanpa henti, itu hanyalah akan sia-sia apabila kita tidak melakukan aplikasi nyata atas iman kita untuk bisa menyentuh dan memberkati orang lain lewat apa yang kita punya. Menjadi kaya dalam kemurahan bukan hanya ditujukan untuk orang-orang yang hartanya berlebih dan melimpah, tetapi itu merupakan panggilan bagi setiap orang yang merasa mengenal Tuhan tanpa terkecuali. Secara tegas Alkitab mengingatkan "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kita bisa belajar dari sikap hati jemaat Makedonia dan mulai belajar untuk mengaplikasikan iman kita secara benar dalam kehidupan nyata sehari-hari. Adakah orang-orang yang membutuhkan disekitar anda saat ini? Sudahkah anda terpikir untuk membagi berkat bagi mereka?

Jadilah orang yang kaya dalam kemurahan seperti jemaat Makedonia

Renungan Harian [Tuhan Maha Besar]

Ayat bacaan: Mazmur 96:4
====================
"Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah."

Tuhan maha besar, julukan TuhanDiantara sesama teman dekat biasanya kita memiliki julukan atau panggilan akrab tersendiri. Panggilan akrab itu biasanya akan mengacu kepada sesuatu yang menggambarkan siapa mereka dalam satu kata atau dari nama yang dipelesetkan untuk tujuan bercanda yang menunjukkan kedekatan. Sebuah julukan juga biasanya mengacu kepada pengenalan kita akan diri seseorang, atau pengenalan seseorang akan diri kita. Apa yang menonjol, bagaimana sifat, karakter dan keistimewaan dari seseorang. Dalam dunia olah raga seperti kesebelasan sepak bola atau petinju misalnya, mereka akan memiliki julukan-julukan tersendiri. The Real Deal disematkan buat Evander Holyfield, Iron Mike, The Baddest Man on the Planet atau di Indonesia julukan Si Leher Beton diberikan buat Mike Tyson. Tim Setan Merah atau Red Devil buat Manchester United, Los Blancos buat Real Madrid, The Busby Babes diberikan untuk tim Manchester United dibawah kepemimpinan pelatih Matt Busby di tahun 50an dan sebagainya. Dalam dunia musik pun juga seringkali demikian. Dan kerap kali dari julukan ini mereka justru lebih dikenal. Dari nama julukan ini kita bisa mengetahui sifat seseorang, karakternya, "warna"nya, apa yang istimewa dari mereka atau dari mana mereka berasal.

Pernahkah kita berpikir sebesar apa Tuhan itu sebenarnya? Apa saja sebutan atau julukan yang bisa kita utarakan untuk menggambarkan kebesaran, keagungan dan kemuliaanNya? Pemazmur tampak jelas memiliki kedekatan, hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, sehingga dari kedekatan itu ia bisa memberi begitu banyak sebutan yang menggambarkan atau mendeskripsikan kehebatan Tuhan dalam kitab Mazmur. Jika anda membaca sepertiga Mazmur saja anda sudah menemukan begitu banyak gambaran kedahsyatan atau kebesaran Tuhan dalam berbagai sebutan atau julukan. Mari kita lihat apa saja sebutan yang menggambarkan berbagai sifat Tuhan beserta kehebatannya yang tercatat sepanjang Mazmur 1 sampai 48.

Tuhan adalah perisai yang melindungi aku, kemuliaan yang mengangkat kepalaku (a shield for me, my glory and the lifter of my heart) (3:4), yang membiarkan aku diam dengan aman (the source of safety) (4:98), Rajaku dan Allahku (my King and my God) (5:3), Hakim (the Judge) (7:9. 9-9), Yang Maha Tinggi (The Most High) (7:18), tempat perlindungan (our refuge and high tower, a stronghold) (9:10), penolong anak yatim (the helper of the fatherless) (10:14), Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya (King forever and ever) (10:16), adil (righteous) (11:7). Tuhan adalah bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku (my Rock, my Fortress and my Deliverer) (18:3, 31:3-4), sandaranku (my stay and support) (18:19), Penebusku (my Redeemer) (19:15). Tuhan adalah gembalaku (sheperd) (23:1), Raja Kemuliaan (the King of Glory) (24:7), Maha Kuasa (the Lord of hosts) (24:10), Penyelamat (25:5), terangku dan keselamatanku (my salvation) (27:1), gunung batuku (my Rock) (28:1), kekuatanku dan perisaiku (my Strength and my Shield) (28:7), benteng keselamatan bagi yang diurapi (the Stronghold of salvation) (28:8). Tuhan adalah Allah yang mulia (Lord of Glory) (29:3), Allah yang setia (God of truth and faithfulness) (31:6), Allah yang hidup (the living god) (42:3), penolong dalam kesesakan (very present and well-proved help in trouble) (46:2), Mahatinggi dan dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi (the Most High, a great King all over the earth) (47:3).

Semua itu barulah daftar julukan yang tertulis dalam sepertiga Mazmur saja. Dalam Yesaya kita bisa melihat pula julukan Kristus yang sudah dinubuatkan sebelum Yesus turun ke dunia untuk menebus kita. "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father [of Eternity], Prince of Peace.) (Yesaya 9:5).

"Besarlah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita!" "Great is the Lord and highly to be praised in the city of our God." begitulah yang disebutkan dalam Mazmur 48:1. Dalam kitab 1 Tawarikh kita bisa membaca seruan Daud berikut: "Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah." (1 Tawarikh 16:25) yang juga terdapat dalam Mazmur 96:4. Ada begitu banyak kebesaran dan kemuliaan Tuhan yang menggambarkan pribadi Allah kita yang dahsyatnya luar biasa. Tidak akan ada habisnya untuk kita renungkan, tidak akan ada habisnya untuk kita syukuri dan puji.

Mengacu kepada "sedikit" dari sekian banyak gambaran Allah yang tercatat kekal di dalam alkitab di atas, sudahkah kita memakai waktu kita secara khusus untuk memuji dan menyembahNya? Sudahkah kita bersyukur dengan memiliki Tuhan yang berkuasa di atas segalanya? Lihatlah ada begitu banyak dasar atau alasan bagi kita untuk memuji Tuhan dan mengucap syukur kepadaNya. Karena itu mari kita sama-sama menghampiri Tuhan hari ini untuk mengucap syukur atas segala kebaikanNya kepada kita. Great is the Lord, and most worthy of praise!

Trik Aero Shortcuts

[Windows] + [Spacebar]
Anda akan melihat dekstop dan membuat semua menjadi transparan.
Hal ini akan sama jika kursor mouse ada di pojok kanan bawah layar.

[Windows] + [D]
Menuju Deskto tanpa banyak basa basi.. tekan 2x maka akan kembali ke worksheet awal sebelum ke desktop

[Windows] + [Home]
Minimize semua kecuali windows yang kita select

[Windows] + Arah Kiri / Arah Kanan
Fungsinya seperti rata kanan atau rata kiri jendela aktif

[Windows] + Arah atas atau [Windows] + arah bawah
Maximize atau minimize

[Windows] + [Tab]
Ini yang paling asik.. membuat worksheet menjadi 3D


[Alt] + [Ctrl] + [Tag] + Tombol kiri/kanan/atas/bawah
Flip window. Bisa bikin temen stress nih

[Alt] + [Tab]
Biasa sih ini mah

[Windows] + [T] atau [Windows] + [SHIFT] + [T]
Efek ini sama seperti ketika arahkan mouse pada taskbar aktif yang ada di samping tombol windows

[Windows] + [ B ]
Memfokus tombol “show hidden icons” di system tray.

[Windows] + [1] hingga [9] atau [Windows] + [SHIFT] + [1] hingga [9]
sama seperti mengklik icon yang ada di taskbar (samping tombol windows) urutannya 1,2,3,4…..9

[Windows] + [Ctrl] + [1] hingga [9]
Membuka program yang ada di taskbar dengan waktu yang sama.

[Windows] + [Alt] + [1] hingga [9]
sama seperti kita klik kanan di icon taskbar

Multiple Monitors

[Windows] + [P]
Mode Screen. biasanya berguna untuk presentasi menggunakan projector

Magnifier

[Windows] + [+] atau [Windows] + [-]
Mengaktifkan menu Magnifier untuk men-zoom windows

[Ctrl] + [Alt] + [D]
Memperbesar dengan mode dock

[Ctrl] + [Alt] + [L]
Memperbesar seperti mode Loop

[Ctrl] + [Alt] + [F]
Full Screen Mode on sob

[Ctrl] + [Alt] + [i]
Invert colors.

[Windows] + [Esc]
Keluar

[Windows] + [G]
Melihat gadget

[Windows] + [X]
Menjalankan Windows Mobility Center